Minggu, 08 Desember 2019

YAICI-Muslimat NU, bertajuk Gelar Edukasi Gizi Bagi Ibu untuk Menyikapi Iklan Pangan Menyesatkan dalam Upaya Melindungi & Mewujudkan Generasi Sehat, Indonesia Unggul

Memperingati Hari Kesehatan Nasional 2019

YAICI-Muslimat NU, bertajuk Gelar Edukasi Gizi Bagi Ibu untuk Menyikapi Iklan Pangan Menyesatkan dalam Upaya Melindungi & Mewujudkan Generasi Sehat, Indonesia Unggul.
YAICI-Muslimat NU-Edukasi-SKM-indah-az-zahrah.blogspot.com

Pada 7 Desember 2019 bertempat di Aula B Gedung Keuangan Negara (GKN) 1 Denpasar.
 Susu, seberapa penting kah bagi pertumbuhan anak? Susu adalah salah satu sumber protein hewani dan sumber kalsium yang baik dan disukai oleh anak. Susu menjadi salah satu asupan penting dalam upaya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Susu sendiri memiliki kandungan yang tinggi untuk kebutuhan kesehatan tulang. Maka dari itu, kebiasaan minum susu harus dimulai sejak dini. Susu di dapatkan dari:
1. ASI
2. Susu Sapi Segar
3. Susu Ultra High Temperature (UHT)
4. Susu Bubuk
5. Susu Kental Manis
   Mengapa SKM Bukan untuk minuman anak-anak?
1.SKM mengandung gula sebesar 40-50 %
2.Kadar gula yang tinggi pada SKM meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak
3.Asupan gula yang berlebihan, akan merusak gigi anak
4.Kandungan gizi SKM lebih rendah dibandingkan dengan jenis susu lainnya
5.Kalsium dan protein SKM lebih rendah daripada susu bubuk atau susu segar.

Hati-hati memilih susu, karena tidak semua susu baik untuk dikonsumsi sehari-hari.
 Seharusnya produsen mengedukasi masyarakat soal susu kental manis menyoal jangan lagi iklan SKM menampilkan gambar gelas yang bisa dikonotasikan bahwa peruntukan SKM sebagai minuman tunggal, bergizi dan baik untuk pertumbuhan anak. Iklan SKM harus didudukkan pada proporsinya sebagai makanan tambahan dan topping saja. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan Peraturan Kepala BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Produk Pangan Olahan yang merupakan revisi dari Peraturan BPOM Nomor 27 tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan. Peraturan baru tersebut dinilai telah melindungi kepentingan konsumen dan produsen, termasuk SKM. Dengan demikian peraturan tersebut harus dipatuhi, sehingga produsen tidak lagi mengiklankan SKM sebagai susu.
     YAICI melakukan survei di kota Kendari (Sulawesi Tenggara) dan kota Batam (Kepulauan Riau), bahwasanya menemukan fakta tentang ibu-ibu memberikan SKM pada anaknya setiap hari. Anak-anak meminum SKM layaknya susu bubuk, sebagai penambah gizi. Padahal, kandungan protein dalam SKM yang diproduksi di Indonesia sangat kecil. Misalnya, protein 2,3 persen lebih rendah dari ketentuan BPOM 6,5 persen, dan ketentuan WHO 6,9 persen, sementara kandungan gula lebih tinggi yakni di atas 50 persen padahal WHO mensyaratkan 20 persen. 

Ternyata masih banyak ditemui persepsi yang salah di masyarakat bahwa SKM adalah susu. Hal itu sangat berbahaya karena peruntukan SKM bukan sebagai susu, tetapi hanya untuk campuran makanan. Di dalam SKM mengandung Karbohidrat (KH) dan gula yang jauh lebih tinggi, serta protein yang jauh lebih rendah dari susu full cream. Padahal, kebutuhan gula anak satu hingga tiga tahun sekitar 13-25 gram.
    Jika pun anak mengonsumsi dua gelas SKM sehari, maka akan melebihi kebutuhan gula harian. Adapun kelebihan asupan gula tersebut  akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, sehingga bisa menyebabkan kegemukan dan obesitas pada tubuh anak. Dampak buruknya lainnya apabila mengonsumsi gula, natrium dan lemak lebih dari batas-batas yang disebutkan, bisa berisiko terkena penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung. Penyakit tidak menular disebabkan karena salah pola konsumsi dan gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, YAICI terus mengadakan inovasi, survei dan riset yang menunjukkan komitmennya untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat guna menerapkan pola makan dan pola asuh anak yang baik.

Adapun pembicara pada kegiatan ini antara lain:
1. Gubernur diwakilkan dengan dinkes (Kesmas) = Dian Nardiani SKM MPH Kabid Kesmas
2. Dinkes diwakilkan dengan Kabid Kesmas = Dian Nardiani SKM MPH Kabid Kesmas
3. BPOM diwakilkan dengan  ahli muda pengawas farmasi dan makanan = Budiastuti Arieswati, S.Si., Apt., M.Kes
4. Ketua PW Muslimat Provinsi Bali Dra Hj Ani Haniah MA
5. Arif Hidayat SE MM ketua harian YAICI

Mengenal & Mencegah Stunting
Tanda-tanda stunting
✔ Tubuh pendek di bawah rata-rata
✔ Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun
✔ Pertumbuhan gigi terlambat
✔ Kemampuan belajar menurun .
Mengapa stunting perlu diwaspadai?
Dikarenakan begitu besar risiko yang harus ditanggung pada anak dan dewasa yang mengalami stunting. 
                     


Penyebab stunting
Dikarenakan asupan nutrisi pada masa 1000HPK
Bagaimana memenuhi kebutuhan zat gizi?
1. Dengan mengonsumsi makanan sumber zat gizi
2. Mengonsumsi makanan yang difortifikasi zat gizi
3. Jika sudah ada gejala klinis kekurangan zat gizi, berikan suplemen zat gizi dalam bentuk obat.
    Dipaparkan pula Ibu Hj. Ani-PW Muslimat NU Bali, bahwasanya memperhatikan terkait kehalalan makanan yang kita konumsi, baik dari uang sebagai alat tukar pembelian, cara mendapatkan, cara mengolah, hingga mengonsumsi. Perlu kecerdasan dalam memilih dan menentukan makanan dengan kategori halalan thoyyiban, yang artinya makanan tersebut halal dan membawa kebaikan bagi tubuh. 

Jadi, tidak sekadar berlabel tulisan halal, namun lebih jauh lagi apakah sudah bersertifikasi halal dari MUI serta mengantongi izin dari BPOM. Sebagai konsumen dibutuhkan kecerdasan dan bijak dalam mengonsumsi makanan, lebih jauh lagi dampak yang ditimbulkan dari apa yang kita konsumsi berjangka pendek dan jangka jauh, risiko, dan manfaat yang dirasakan.

Selasa, 03 Desember 2019

Pengabdian Nelayan Pesisir Pantai Matahari Terbit


   Bali adalah pulau yang eksotis dengan segala warna-warni di dalamnya, nilai-nilai keberagaman, multikultur, pluralitas dan toleransi sangat kuat terasa. Menjadi pintu gerbang dunia pariwisata dari berbagai wisatawan lokal bahkan mancanegara menjadikan Bali sebagai prioritas utama destinasi wisata. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisman pada Juli 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pesona Bali lekat akan ratusan gugusan pantai.

       Pantai merupakan keindahan alam ciptaan Tuhan yang kian menarik hati setiap pengunjungnya. Banyak pemanfaatan dari adanya pantai ini termasuk dalam hal mata pencaharian. Sebagai ciri khas dari masyarakat maritim yang umumnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, dewasa ini telah mengalami perubahan secara pesat dan dinamis. Sejak kawasan pantai Sanur digunakan sebagai salah satu destinasi pariwisata, sepanjang jalan dan arah masuk pantai Sanur banyak didirikan fasilitas-fasilitas yang menunjang pariwisata. Pengembangan potensi ini berdampak pada masyarakat pesisir terutama peran nelayan yang bermukim mengikuti alur pantai. Masyarakat pesisir kuat sekali akan nilai budaya yang berorientasi selaras dengan alam laut yang sangat keras, tegas dan terbuka. Nilai-nilai tersebut membentuk gambaran kondisi masyarakat pesisir termasuk peran serta nelayan dalam memanfaatkan sumber daya laut. Bahwasanya dari berbagai budaya kebaharian serta berbagai peninggalan yang terdapat di beberapa pura masa Bali Kuno masih dipertahankan bahkan dijadikan obyek wisata dalam menunjang perekonomian masyarakat setempat. Selain menjadi nelayan, masyarakat setempat juga berjualan makanan, minuman, lumpia, pernak-pernik oleh khas Bali.


         Pendapatan yang diterima sebagai nelayan tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan kerja keras dari pagi hingga petang. Oleh sebab itu, mereka tetap dibawah garis kemiskinan. Sebagian besar nelayan tetap mau tinggal dalam kemiskinan karena kehendaknya untuk menjalani kehidupan itu. Telah menjadi rahasia umum bahwa kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir pantai yang khususnya nelayan buruh atau nelayan-nelayan kecil hidup dalam kubangan kemiskinan. Kemapuan mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal kehidupan sehari-hari sangat terbatas, dikarenakan kebutuhan yang paling utama bagi mereka adalah pangan. Faktor yang melatarbelakangi kemiskinan ini dikarenakan sumber daya manusia yang belum memadai dan berkompeten serta teknologi yang masih tersedia minim. Maka, perlunya sosialisasi dan pelatihan dari berbagai pihak guna mengembangkan dan meningkatkan mutu nelayan pesisir kawasan pantai Sanur.

       Kemampuan nelayan menerima perubahan pun masih kurang, hal tersebut terbukti dengan adanya teknologi baru yang canggih menggantikan teknologi yang lama.Sikap keterbukaan sangat perlu serta kecerdasan membaca peluang sekecil apapun dalam melebarkan sayap di dunia pariwisata. Nelayan pesisir tetap harus digandeng dan didukung setiap gerak langkahnya demi menjaga dan merawat kehidupan laut yang berkelanjutan.


Rabu, 20 November 2019

Sister Bali Cerdas Sukseskan Sisternet UKM Go Online


   Di pagi yang cerah rasanya malas mulai menggeluti tubuh, namun pada Sabtu, 16 November 2019 di ruang pertemuan Balai Diklat Industri Denpasar sisternet mengadakan kegiatan sisternet UKM Go Online yang menggandeng xl axiata dan bloggercrony community. Kelas literasi digital ini bertujuan agar para sister yang hadir mumpuni secara kualitas dan kuantitas dalam dunia bisnis atau wirausaha. Kelas yang diselenggarakan mampu menjawab akan kegunaan media sosial yang berfaedah, menghasilkan pundi-pundi rupiah serta menjalin networking guna mengembangkan usaha kita.

   Lalu, penyampaian dari ketiga pemateri rupanya menarik perhatian dan fokus peserta, terdapat tiga pembicara diantaranya, Tyas Windarti (CEO Bayi Banget Hijab), Wardah Fajri (Owner Digital Kreatif Hub & Founder Bloggercrony Community), dan Adelia Panjaitan (Sisternet-XL Axiata). Pemaparan materi yang ringkas namun dengan mudah dipahami. Acara sieternet kali ini berlangsung dari pukul 10.00-13.00 WITA, singkat sekali, namun perlu ada kelanjutan kelas literasi semacam ini di pulau dewata, guna mencerdaskan dan memanfaatkan peluang dengan tepat. Tyas, sapaan akrabnya, menjelaskan bagaimana 
pengelolaan financial planning untuk UKM, dalam kesempatan ini peserta begitu antusias. Ternyata pembukuan dan manajemen gaji belum dikelola secara tepat guna, sehingga peserta tak canggung ketika Tyas ingin membredel catatan pembukuan peserta yang minimal sudah satu tahun berdiri. Dilanjutkan dengan Wardah yang memaparkan fungsi konten kreatif efektif medsos untuk UKM, bagaimana sesungguhnya kita bersosmed hanya untuk pencitraan,  mengeluh-eluhkan follower dan like semata. Itu secara kebutuhan dasar manusia, akan tetapi kurang disadari adalah dengan medsos, kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui konten kreatif efektif misalnya saja, blog yang mengedukasi dunia pendidikan dan menambah cakrawala pengetahuan masyarakat serta mendukung UKM yang tengah dirintis. Berikutnya, terdapat Adelia yang memaparkan tentang peran perempuan dalam memajukan ekonomi digital, titik fokusnya ialah dengan adanya dunia digital sekarang ini, di mana memasuki revolusi industri 4.0 dengan segala persaingan dari para kompetitor yang begitu pesat dan ketat. Maka, sebagai sister yang melek digital perlu mengembangkan dan meningkatkan kapabilitas (upgrade) lagi sesuai bidang yang ditekuni. Peran perempuan begitu besar dan nyata, melahirkan generasi yang harapannya lebih cerdas, terampil di segala lini kehidupan guna menyokong ekonomi digital yang semakin heterogen.

   Adapun kontribusi XL Axiata adalah menyediakan modul pintar bagi sisternet yang berisikan informasi, edukasi dalam bentuk konten video untuk para perempuan Indonesia. Sejatinya pembuatan ini disesuaikan dengan kebutuhan perempuan tanah air. Bentuk pengemasan yang singkat dan padat sehingga informasi dapat diakses dimanapun dan kapanpun melalui gadget anda. Modul pintar ini dijadikan pendamping belajar bagi Perempuan Indonesia. Modul pintar yang dapat diakses antara lain: ibu dan anak, literasi digital, entrepreneurship dan lainnya. Keseluruhan informasi tersebut dapat diakses melalui https://www.sisternet.co.id/modulpintar. Diperlukan pula kelas tatap muka agar mengetahui seberapa dalam kita memahami modul.

   Adelia Panjaitan (Sisternet - XL Axiata) memberikan data terbaru yang dirilis oleh APJII pada 2018, menerangkan bahwa tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8%, dari total populasi dan diperkirakan masih terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun berikutnya dikarenakan melihat massifnya pertumbuhan teknologi dewasa ini. Sedangkan penetrasi internet di kawasan urban dan rural pun terus mengalami pertumbuhan yang relatif seimbang. Sementara itu, masih dari data yang sama menunjukkan bahwa penetrasi internet di kalangan ibu rumah tangga (IRT) di Indonesia baru mencapai 48,2%. Kondisi ini menjadi tantangan bagi XL Axiata untuk terus menghadirkan solusi kepada seluruh perempuan khususnya para ibu di Indonesia agar mampu adaptif, responsif dalam mengaplikasikan perkembangan teknologi digital saat ini ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu value. Sehingga harapan dari acara ini para sister sudah beranjak move on dari sosial media yang biasa saja menjadi luar biasa bernilai jual eknomis

Selasa, 12 November 2019

Transportasi Keren Jadi Daya Dukung Ekonomi Dan Pariwisata Indonesia


  Kemajuan terdapat pada pelaksanaan pembangunan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur penunjangnya, terutama infrastruktur transportasi, yang mencakup jalan raya, sungai, laut, udara dan jalan KA. Pada awalnya, peran transportasi lebih pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat untuk mengakomodasi aktivitas sosial, kesehatan, politik dan ekonomi masyarakat. Lebih lanjut, sistem transportasi berperan sebagai fasilitas bagi sistem produksi dan investasi yang memberikan dampak positif bagi kondisi ekonomi. Lebih jauh dari sisi makro ekonomi, transportasi memegang peranan strategis dalam upaya meningkatkan PDB nasional, karena sifatnya sebagai derived demand, yang artinya apabila penyediaan transportasi meningkat akan memicu kenaikan angka PDB. Merujuk pada riset yang dilakukan oleh Lembaga Manajemen FEUI terhadap perkembangan kontribusi transportasi terhadap PDB tahun 2006, menunjukkan kontribusi yang cukup besar dari transportasi terhadap perekonomian nasional dengan sumbangan terbesar adalah dari transportasi jalan raya (Rp. 81,49 triliun), diikuti transportasi laut (Rp. 16,120 triliun), transportasi udara (Rp. 14,685 triliun), transportasi sungai (Rp. 4,501 triliun), dan transportasi kereta api (Rp. 1,345 triliun). Sementara itu, perkiraan pada tahun 2015, diperkirakan besar kontribusi transportasi jalan raya (Rp. 463,058 triliun), transportasi laut (Rp. 129,963 triliun), transportasi udara (Rp. 62,214 triliun), transportasi sungai (Rp. 24,708 triliun), dan transportasi kereta api (Rp. 4,965 triliun).

  Maka demi mewujudkan pembangunan transportasi yang unggul, dibangunlah transportasi massal berbasis rel yang telah dihadirkan kembali sebagai infrastruktur vital transportasi Indonesia. Pembangunan perkeretaapian sebagai transportasi massal sudah menjadi komitmen bersama. Dengan adanya transportasi yang baik dapat menjadi indikator dari keberhasilan suatu pembangunan, kebijakan perbaikan dan perubahan wajah perkeretaapian nasional telah dikedepankan serta masuk dalam agenda Presiden 2015-2019 yang mengembangkan pola transportasi massal, jaringan kereta api di sejumlah wilayah secara terintegrasi, berimbang, aman, nyaman, merata, dan efisien. Keunggulan kinerja transportasi yang ada juga menunjang sektor pariwisata. Salah satu unsur strategis dalam aktivitas kepariwisataan adalah sektor transportasi. Melihat struktur sistem pariwisata yang dikemukakan oleh Lepier dalam cooper et al (1993). Tansportasi merupakan media dalam membawa wisatawan dari daerah asal menuju destinasi wisata. Indonesia merupakan tujuan wisata bagi wisatawan asal Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Hongkong, Timur Tengah, Eropa dan Amerika. Tentu dapat dibayangkan bagaimana mereka bisa mencapai Indonesia tanpa moda transportasi. Disisi lain, kondisi geografi Indonesia mempunyai lingkup sebagai negara kepualauan dan memiliki banyak gunung membuat transportasi mengambil bagian penting dalam menghubungkan antar wilayah di Indonesia. Dengan demikian dapat menyokong keandalan transportasi untuk mendukung ekonomi pariwisata di Indonesia.

  Seperti kita ketahui bersama, Bali menjadi pintu gerbang dunia pariwisata dan berkontribusi menyumbang devisa di Indonesia sehingga perlu kolaborasi antara pemerintah dan stakeholder yang ada di Bali. Guna dukung kemajuan pelayanan secara kuantitas dan kualitas, maka moda transportasi perlu dibenahi dan adanya inovasi dengan menggandeng generasi milenial yang kerap memiliki ide-ide cemerlangnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi saat ini, persebaran destinasi pariwisata indonesia berada menyebar di lintas pulau dan menggunakan transportasi yang beragam. Pada penetapan target 20 juta wisman pada tahun 2019 bukan hanya sekedar untuk promosi pariwisata saja, melainkan juga untuk menyiapkan segalanya, antara lain penerbangan langsung ke destinasi, bandara di destinasi yang bersangkutan (baik daya tampung terminal, fasilitas dan pelayanan pendaratan), penyebarannya antar destinasi yang notabene tersebar antar pulau, akomodasi di destinasi, transportasi lokal, serta penyediaan sumberdaya manusia yang memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya di bidang yang berkaitan, dan lain-lain. Perlunya sinergi dari semua elemen masyarakat dengan turut terlibat langsung berpartisipasi mewujudkan transportasi yang unggul demi dukung ekonomi dan pariwisata lebih maju lagi tanpa merusak ekosistem dan nilai-nilai luhur di tempat wisata tersebut.



#LombaMenulisBlogKemenhub2019
#Kemenhub
#TransportasiUnggulIndonesiaMaju


IG          : kemenhub151
Website : dephub.go.id




Jumat, 25 Oktober 2019

Muslimah Zero Waste Lifestyle

Indah-az-zahrah-Muslimah-Zero-Lifestyle                               Solidaritas Peduli Jilbab Bali (SPJ-Bali) merupakan wadah dakwah bagi para muslimah dalam membumikan jilbab syar’i ke seantero negeri. Pada kesempatan yang membahagiakan, SPJ Bali menggandeng organisasi lain yakni FSLDK dan Yuk Ngaji Bali kemudian mengundang dari PPPE Bali Nusra Bu Laksmi Wiratini dan Ustadzah  Baiq Cindy dalam acara ‘Kajian Cinta Lingkungan’ dengan mengusung tema “Muslimah Zero Waste Lifestyle” yang diadakan di Masjid An-Nur Jalan Diponegoro Denpasar pagi hingga menjelang adzan sholat dhuhur berkumandang. Peserta yang hadir menyambut dengan suka cita kajian ini diadakan. Tujuan diadakannya kajian cinta lingkungan adalah menumbuhkan rasa peka akan keadaan sekitar kita yakni lingkungan yang menjadi penopang kehidupan. Dihadiri lebih dari 30 muslimah yang berdomisili dari berbagai wilayah, misal dari Jimbaran, Denpasar, Tuban, bahkan hingga Singaraja sekalipun bertandang jauh-jauh berangkat pasca sholat subuh. Kedua pembicara menjelaskan bagaimana jenis sampah plastik, cara pemilahan, pengolahan, dan resiko serta dampak sampah plastik yang semakin banyak kita jumpai. Adapun penanganan sampah yakni, pertama pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan bank sampah, kedua pengelolaan sampah organik menjadi kompos dengan melakukan metode Takakura dan metode biopori.

Rasulullah SAW: "Islam itu bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih." (HR. Baihaqi).

 Di Bali khususnya, telah di implementasikan Pergub Bali nomor 98 tahun 2018 tentang larangan menggunakan tas belanja berbahan plastik, dan ini sudah di sosialisasikan kepada para pedagang, pengusaha plastik, dan sejenisnya guna menekan produksi plastik sekali pakai yang dapat membahayakan dan merusak ekosistem lingkungan. Kini, masyarakat Bali mulai sadar dan beralih ke penggunaan tas belanja berbahan kain agar lebih ramah lingkungan. Motivasi inilah yang mendasari kepedulian individu akan lingkungan yang kian hari makin sengsara karena ulah tangan jahil manusia. Maka dari itu, edukasi seperti ini sangat perlu dan harus konsisten guna meregenerasi agent of change pejuang lingkungan melestarikan dan menjadi budidaya kearifan lokal. Poin penting yang disampaikan juga terhadap peranan manusia bagi lingkungan dan pengaruhnya, terdapat hubungan timbal balik atau aksi reaksi. Oleh karenanya, peduli terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan hal-hal kecil mulai dari membiasakan diri memilah sampah, mengurangi kantong plastik sekali pakai dan baru kemudian dapat di terapkan hpada orang terdekat kita.

Jadilah Muslimah yang memiliki lifestyle Zero Waste yang lillah agar menjadi salah satu sarana dakwah untuk mendapatkan Ridho Allah SWT. kalau kita bisa berbuat kebaikan, walau kecil, Mengapa tidak?

Berburu Energi Listrik Di PT. Indonesia Power Bali

Indah az-zahrah-berburu energi listrik di PT. Indonesia Power Bali


       Organisasi merupakan perkumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama. Seluruh anggota saling bekerja sama mendukung satu sama lain. Sehingga tujuan organisasi dapat diwujudkan bersama. Oleh karenanya dibutuhkan komunikasi yang baik antara atasan dan anggota atau sebaliknya. Keberlangsungan hidup organisasi ini tidak terlepas dari iklim dalam organisasi, yang menggambarkan adanya suasana dalam organisasi dengan melihat langsung iklim organisasi dan iklim komunikasi yang ada di dalam organisasi. Setiap organisasi manapun memiliki struktur yang berperan sebagai pedoman untuk mengatur arah gerak dari organisasi tersebut. Adanya struktur organisasi begitu berpengaruh terhadap perilaku anggota, komunikasi antara anggota dengan pengurus, antara pengurus dengan pengurus, antara anggota dengan anggota. Struktur akan memformalkan aliran informasi dalam suatu organisasi, sehingga kea rah mana informasi itu harus dapat disampaikan dan oleh siapa. Dapat dikatakan bahwa struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, di kelompokkan, dan di koordinasikan secara formal.

   Pada Jumat 18 Oktober 2019, terselenggara kunjungan dari Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana ke PT. Indonesia Power di Pesanggaran. Penyambutan formal dilakukan oleh bagian humas PT. Indonesia Power dan sambutan dari dosen Sosiologi, Bapak Agung Krisna. Hal demikian dilakukan guna mempelajari mekanisme dan pengorganisasian pada PT. Indonesia Power sekaligus sebagai bagian tugas pada mata kuliah Sosiologi Organisasi. Berlangsung pemaparan pengenalan, struktur organisasi, sistem kerja, dan sedikit mengulas pengrekrutan karyawan. Seperti yang telah diketahui bersama, PT. Indonesia Power merupakan anak dari PLN, keduanya saling bersinergi menyediakan pasokan energi listrik bagi negara Indonesia. Dalam menjalankan bisnis di bidang pembangkitan, Indonesia Power selalu menerapkan prinsip tata kelola yang baik serta menjaga kelestarian lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan yang tertuang ke dalam visi dan misinya untuk menjadi perusahaan energi terpercaya berkelanjutan dan bersahabat dengan lingkungan.


Berikut program Indonesia Power dalam memantapkan langkahnya sebagai perusahaan yang ramah lingkungan:
1. Hijaunesia Power 
2. Pemberdayaan Masyarakat
3. Potensi EBT
4. Surya dan Sekam

   Dengan kompetensi utama yang dimilikinya yaitu operasi pemeliharaan perkembangan teknologi yang begitu pesat ini erat kaitannya dengan aspek efisiensi yang ingin dicapai perusahaan. Dengan demikian, agar tetap eksis di masa depan perlu kesiapan sumber daya manusia, networking, penguasaan teknologi, kreativitas, serta daya juang tinggi. 

Selasa, 30 Juli 2019

Ekologi Industri Berbasis Daya Dukung Lingkungan Untuk Pengembangan Kawasan Agrowisata Bali Pulina di Desa Sebatu Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar



Kegiatan wisata agro merupakan salah satu jenis kegiatan pariwisata yang mengandalkan pada objek wisata utamanya berupa lanskap pertanian. Agro wisata menyajikan suguhan pemandangan alam kawasan pertanian (farmland view) dan aktivitas di dalamnya seperti persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dalam bentuk siap dipasarkan. Bahkan wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh. Agro wisata tersebut ikut melibatkan wisatawan dalam kegiatan-kegiatan pertanian. Maka dapat dikatakan bahwa agrowisata adalah wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian sebagai daya tarik utamanya. (http://database.deptan.go.id)
Agro wisata atau kegiatan wisata agro-tourism, atau wisata agro merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dan aktivitas pertanian yang terintegrasi dengan keseluruhan sistem pertanian dan pemanfaatan objek-objek pertanian sebagai bagian wisata, seperti teknologi pertanian maupun komoditi pertanian. Sutjipta (2001) menjabarkan, agro wisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. Kegiatan agro wisata diharapkan dapat menciptakan suatu produk wisata baru (diversifikasi) dari kegiatan pertanian sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi kegiatan pertanian dan kesejahteraan penduduk pedesaan.
Adanya kegiatan pengembangan wisata agro merupakan salah satu strategi pemerintah dalam melaksanakan percepatan pembangunan wilayah khususnya wilayah-wilayah yang ekonomisnya berbasis pertanian dan memiliki produk pertanian unggulan. Pembangunan pada dasarnya adalah bentuk upaya optimasi pemanfaatan atau alokasi potensi sumber daya dan kemampuan wilayah agar dapat lebih bermanfaat guna mendukung kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Agar tercapai tujuan pembangunan diperlukan keserasian dalam interaksi antara penduduk dan lingkungan karena pada dasarnya pembangunan adalah proses interaksi manusia (secara kualitas dan kuantitas) dengan lingkungan. Kemudian Young dan Dasman (dalam Lutfi 2017) mendefinisikan bahwa daya dukung adalah jumlah penduduk yang dapat ditunjang per satuan daerah pada tingkat teknologi dan tingkat budaya tertentu. Daya dukung juga menunjukkan kemampuan optimal lingkungan dalam menerima aktivitas pembangunan serta dampaknya yang masih dapat ditolerir oleh lingkungan sebagai suatu sistem dalam siklus kehidupan.
Pada perencanaan lanskap kawasan wisata, terutama wisata alam adalah bagaimana merencanakan suatu bentuk penyesuaian program rekreasi dengan suatu lanskap untuk menjaga kelestariannya. Program wisata alam sengaja dibuat untuk menciptakan lingkungan fisik luar atau bentang alam yang dapat mendukung tindakan dan aktivitas rekreasi manusia yang menunjang keinginan, kepuasan, dan kenyamanannya, dimana proses perencanaan dimulai dari pemahaman sifat dan karakter serta kebijakan manusianya dalam menggunakan kawasan wisata (Fandeli, 2001). Perencanaan lanskap dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:
Pendekatan sumber daya, yakni penentuan tipe-tipe serta alternatif aktivitas rekreasi dan wisata berdasarkan pertimbangan kondisi dan situasi sumber daya.
Pendekatan aktivitas, yakni penentuan tipe dan alternatif aktivitas berdasarkan seleksi terhadap aktivitas pada masa lalu untuk memberikan kemungkinan yang dapat disediakan pada masa yang akan datang.
Pendekatan ekonomi, yakni penentuan tipe, jumlah dan lokasi kemungkinan aktivitas berdasarkan pertimbangan ekonomi.
Pendekatan perilaku, yakni penentuan kemungkinan aktivitas berdasarkan pertimbangan perilaku manusia.
Agar menghasilkan suatu rencana dan rancangan areal rekreasi yang lebih baik, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, dipelajari, dan dianalisis seperti potensi dan kendala yang tersedia, potensi pengunjung, kebijakan dan peraturan yang terkait dengan sumber daya dan pengunaannya, alternatif dan dampak dari perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan hasil perencanaan dan perancangan.
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki potensi pertanian cukup besar selain dikenal dengan kerajinan tangan atau ukirannya. Bahkan perekonomian di Kabupaten Gianyar masih didominasi oleh sektor pertanian. Potensi pertanian di Kabupaten Gianyar, termasuk didalamnya tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Berdasarkan potensinya tersebut maka kegiatan pariwisata di Kabupaten Gianyar dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata agro sangat besar. Salah satunya adalah potensi Agrowisata Bali Pulina di Desa Sebatu. Desa Sebatu di Kecamatan Tegallalang sejak dahulu dikenal sebagai daerah penghasil sayur mayur dan ikan. Tidak stabilnya harga komoditas pertanian termasuk sayur mayur menyebabkan beberapa penduduk Sebatu mulai beralih profesi  ke budidaya pengembangan kopi luwak yang mendatangkan pundi-pundi rupiah lebih banyak. Instabilitas harga sayuran, kebutuhan modal yang besar untuk pemeliharaan dan lamanya masa panen serta sifatnya yang hanya semusim membuat petani di Sebatu mulai meninggalkan budidaya cabe, tomat dan sayuran lainnya. Dilain pihak stabilnya harga kopi luwak, biaya pemeliharaan yang relatif lebih murah, usia produktif luwak yang cukup panjang menjadi alasan petani lebih memilih membudidayakan kopi luwak.
Selain dikembangkan dengan cara tradisional, pengembangan budidaya kopi luwak dapat juga dilakukan dengan mengadopsi teknologi masa kini yang ramah lingkungan untuk menghasilkan produk agro unggulan. Meskipun demikian pengembangan wisata agro harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan daya dukung lingkungannya. Kesalahan dalam pemilihan strategi pembangunan dan teknologi dalam pengembangan kawasan wisata agro justru dapat mengancam keberlanjutan pengembangan kawasan wisata agro di Sebatu.
Desa Sebatu adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar dan merupakan salah satu desa yang berada paling ujung utara Kabupaten Gianyar yang berbatasan dengan Desa Sekaan, Kintamani Bangli dengan ketinggian antara 450-600 m diatas permukaan air laut dan luas wilayah 1090 ha. Pusat pemerintahan Desa Sebatu letaknya sangat strategis yaitu dijantung desa tepatnya di banjar pujung kaja. Hal ini tentunya diharapkan sangat menunjang pengembangan kawasan wisata agro Sebatu dimasa mendatang.
Komoditas utama atau andalan dari agro wisata Sebatu adalah kopi luwak. Ciri khas kopi luwak dan kenimatan sembari dimanjakan pemandangan alam yang dibiarkan menghijau membuat kopi luwak Sebatu terkenal di dunia sehingga wisatawan domestik maupun mancanegara terus berdatangan ingin mencicipi kopi luwak. Selain itu juga, wisatawan dapat menyaksikan langsung luwak dan cara pengolahan kopi di agro wisata Sebatu yang diolah secara ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan prinsip pengembangan kegiatan agro wisata yaitu meningkatkan usaha konservasi lingkungan.
Secara umum pengembangan Sebatu menjadi daerah tujuan wisata agro didukung oleh potensi-potensi berikut ini :
Kondisi lingkungan fisik : lanskap alami di Sebatu yang masih alami, didukung kondisi iklim yang sejuk, udara yang masih bersih, serta kontur lahan yang dapat memungkinkan dikembangkan untuk kegiatan wisata alam.
Kondisi lingkungan sosial-budaya : keterbukaan masyarakat dalam menerima perubahan dan inovasi serta dapat mengkolaborasikan dengan budaya setempat agar menarik minat wisatawan.
Kegiatan wisata agro akan melibatkan bentang lahan dan bentang budaya yang dapat menjadi obyek wisata. Bentang lahan di Sebatu didominasi oleh pegunungan  dengan penggunaan lahan untuk permukiman, pertanian sawah, kebun campuran, dan hutan. Dengan kontur bergelombang, hamparan lahan pertanian yang hijau membentang menyajikan pemandangan yang indah serta didukung dengan kondisi udara yang segar sehingga sangat mendukung Sebatu menjadi kawasan wisata.

Mengingat kegiatan wisata yang akan dikembangkan di Sebatu merupakan kegiatan wisata yang begitu erat kaitannya dengan keindahan dan keasrian alamnya maka setiap upaya perubahan penggunaan lahan dan rekayasa lingkungan haruslah memperhatikan keseimbangan ekosistemnya. Hal ini karena salah satu manfaat yang ingin dicapai dari agro wisata adalah meningkatkan upaya konservasi lingkungan agar keberlanjutan kegiatan wisata di Sebatu dapat terus dipertahankan.

Salah satu penataan lingkungan yang menunjang pengembangan wisata agro di Sebatu adalah upaya penataan permukiman dan pembangunan sarana prasarana pendukung kegiatan wisata. Permukiman penduduk di Sebatu cenderung memusat di sekitar mata air atau memanjang di sepanjang jalan desa. Pemusatan penduduk pada satu titik atau garis tersebut akan lebih memudahkan perencanaan penggunaan lahan untuk pengembangan wisata agro di Sebatu. Pembangunan prasarana pariwisata biasanya merangsang investasi lebih jauh, yang pada akhirnya membutuhkan ruang wilayah yang lebih luas serta mengubah lingkungan alaminya. Tanpa orientasi penggunaan lahan yang jelas bisa dikhawatirkan berkembangnya aktivitas pariwisata di Sebatu justru akan berdampak negatif bagi keberlanjutan wisata agro di Sebatu.

Dalam perencanaan lingkungan untuk kegiatan pariwisata terdapat 4 sumberdaya yang harus diperhatikan yaitu sumberdaya manusia, sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan. Keempat sumberdaya tersebut saling berkaitan dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Perencanaan yang hanya terfokus pada salah satu sumberdaya saja dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem hingga pada akhirnya justru menimbulkan kerusakan lingkungan yang tidak direncanakan.

Hamparan budaya di Sebatu meliputi segala bentuk budidaya manusia dalam hal ini penduduk Sebatu yang tercermin dalam tata nilai,norma masyarakat, perilaku dan kebiasaan atau adat istiadat penduduk di Sebatu yang dapat mendukung pengembangan agro wisata Bali Pulina menjadi daerah wisata agro yang lebih maju. Penduduk Sebatu cukup terbuka terhadap perubahan dan inovasi yang datang dari luar desanya. Aspek sumberdaya manusia yang perlu mendapat perhatian mencakup perkembangan demografi (pertumbuhan penduduk, status kesehatan penduduk dan perilaku mobilitas penduduk) letak pemusatan penduduk, kepadatan penduduk, kerapatan bangunan, status kepemilikan lahan, mata pencaharian, pendidikan penduduk, sikap serta persepsi penduduk. Kemudian terdapat sumber daya buatan meliputi jaringan jalan, sarana prasarana penunjang wisata, dan keterkaitan dengan tempat penting lainnya, fasilitas listrik atau penerangan, bentuk penggunaan lahan dan pengelolaan lahan, dan ketersediaan fasilitas pendukung lainnya.

Agar pengembangan wisata agro di Sebatu berkelanjutan maka sejak awal perlu pengembangan pariwisata di Sebatu dengan upaya menggunakan konsep ekologi industri. Konsep ekologi industri dapat dikembangkan di Barudua karena terdapat keterkaitan antar aktivitas yang mungkin dikembangkan sehingga membentuk sistem ekologi industri pariwisata Bali Pulina Sebatu. Keuntungan penerapan konsep ekologi industri di Sebatu adalah meminimalkan limbah yang berarti juga meminimalkan resiko kerusakan lingkungan. Sebagai contoh pengembangan konsep ekologi industri dari kegiatan wisata agro di Bali Pulina Sebatu dapat digambarkan dalam skema berikut ini : 


Gambar 1. Pengembangan wisata Agro Sebatu dengan konsep ekologi industri

Potensi wisata agro yang dapat dikembangkan di Sebatu antara lain kegiatan budidaya peternakan dan budidaya pertanian dengan produk utama kopi, tanaman, sayuran, dan lainnya. Kegiatan ternak dapat menghasilkan produk berupa daging dan susu untuk memperkaya ragam kuliner yang dapat dinikmati para wisatawan. Selain itu dari peternakan juga menghasilkan produk berupa kulit hewani yang dapat diolah menjadi berbagai kerajinan sebagai cinderamata. Potensi pertanian di Sebatu selain menghasilkan produk buah dan sayur mentah juga dapat menghasilkan berbagai bahan baku industri rumah tangga seperti industri pengolahan kopi, dodol buah dan lain sebagainya.

Prinsip utama dari konsep ekologi industrii adalah meminimalkan limbah dan menjadikan limbah sebagai sumber daya bernilai ekonomis yang dapat menjadi bahan baku bagi industri lainya. Pada pengembangan wisata agro di Sebatu limbah peternakan bisa menjadi bahan baku pendukung usaha pertanian berupa pupuk kompos demikian juga dengan limbah organik dari kegiatan pariwisata dapat diolah secara sederhana menjadi kompos. Adapun limbah non organik yang masih dapat diolah dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku berbagai kerajinan dan menjadi cinderamata dari wisata agro Sebatu.

Pentingnya memperhatikan daya dukung lingkungan dalam pengembangan kawasan wisata agro Bali Pulina Sebatu sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan pariwisata di Desa Sebatu. Tingkat perkembangan suatu wilayah pada dasarnya merupakan fungsi dari lingkungan alam, penduduk dan kegiatan ekonomi dan sosial (Eko Budihardjo;1995). Suatu wilayah dapat dikatakan berkembang dengan baik apabila berlaku keserasian dan keseimbangan antara berbagai komponen penyusun wilayah. Bila suatu wilayah keadaan penduduk dan aktifitas sosial ekonominya tidak serasi dan seimbang dengan kondisi lingkungan alamnya dalam arti melebihi daya dukung wilayahnya, maka perkembangan wilayahnya akan cenderung rendah dan terjadi degradasi lingkungan. Hal ini tentunya sangat diharapka terjadi di Sebatu. Karena potensi daya dukung wilayah yang dimiliki Sebatu sudah seharusnya memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar sehingga kualitas hidup masyarakatnya dapat terus meningkat melalui kegiatan ekonomi yang berbasis pada kegiatan wisata agro.

Pengembangan potensi wisata agro di Bali Pulina Sebatu hendaknya dilakukan dengan perencanaan yang matang. Mengingat kelangsungan kegiatan wisata agro nantinya sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan alami di Sebatu  maka setiap kegiatan pembangunan yang akan dilakukan harus benar-benar memperhatikan keseimbangan ekosistem. Salah satu prinsip penting menjaga keseimbangan ekosistem adalah dengan tetap mempertahankan keanekaragaman unsur-unsur penyusun ekosistemnya. Hal ini berarti kegiatan budi daya yang dikembangkan di Sebatu tidak boleh hanya terfokus pada satu komoditas saja. Dalam asas lingkungan suatu ekosistem yang homogen sangat rentan terhadap perubahan dan gangguan. Hal ini artinya, jika kegiatan budi daya di Sebatu semua hanya terfokus pada kopi atau sayuran tertentu saja,  maka suatu saat akan terjadi ancaman antara lain berupa turunnya harga sebagai akibat melimpahnya produksi, gangguan hama tanaman yang meluas, dan bila hal tersebut terjadi bisa dipastikan akan mengancam kelangsungan kegiatan wisata agro di Bali Pulina Sebatu.

Dengan menggunakan konsep ekologi industri pengembangan wisata agro di Sebatu dapat meminimalkan limbah yang berarti juga meminimalkan resiko kerusakan lingkungan. Hal ini berarti pula menjaga daya dukung lingkungan sehingga dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan, dapat dikatakan sebagai pembangunan yang mendukung secara ekologis keanekaragaman hayati sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap kesejahteraan masyarakat.


#IDB2019KKH


“Selamat Hari Keanekaragaman Hayati 2019”

Sabtu, 27 Juli 2019

Kantong yang Tetukar di Krisna




Krisna merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bali. Aneka oleh-oleh pun terdapat didalamnya, seperti kuliner, cenderamata, pakaian yang menciri khaskan ke-baliannya. Pengunjung pun banyak didominasi warga lokal dan mancanegara.
Seorang pengunjung kelahiran Banyuwangi yang bekerja sebagai freelance : “Sepenglihatan saya pengelolaan sampah di Krisna sudah bagus. Sudah tidak ada sampah plastik yang berserakan. Tempat sampah pun disediakan sudah banyak disediakan di areal Krisna” ujarnya. “Saya sendiri pun telah memakai tas belanja non plastik jauh sebelum peraturan tersebut diberlakukan karena saya cinta lingkungan”, tungkasnya.
Kesadaran masyarakat masih kurang untuk membuang sampah pada tempatnya, begitu pula untuk kesadaran menggunakan tas ramah lingkungan.
Harapannya agar masyarakat lebih peduli lagi terhadap lingkungannya.
"Ada puntung rokok dibuang sembarangan saja saya merasa jorok" tungkasnya. Pria domisili banyuwangi ini memang amat mencintai kebersihan dalam segala lini kehidupannya.

Disisi lain, berdasarkan keterangan salah satu pegawai kebersihan, selama ini di pusat perbelanjaan belum melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.

Nyoman Aspiana, supervisor krisna, menambahkan “Untuk dump truck disediakan oleh pihak banjar. Terkait kerjasama dan pengolahan selanjutnya kami tidak tahu. Kami selama ini hanya mengumpulkan saja”

Terkait penerapan dari Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pambatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, pihak Krisna telah menyetop penyediaan kantong plastik sekali pakai. Untuk mengganti kantong plastik, krisna menyediakan kantong belanja kain berbayar dengan kisaran harga mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 6.500 sesuai dengan ukuran.
Khusus untuk pengunjung yang berbelanja di area VIP, diberikan kantong kertas secara gratis.
Dengan ini masyarakat lebih antusias lagi untuk menjaga lingkungannya agar tidak tercemar.

#saveworld🌏
#KanalKomunikasiMilenial

Pengembangan kanal komunikasi dalam pendampingan perhutanan sosial


Diselenggarakan oleh Direktorat Kemitraan Lingkungan
Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Kemitraan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Di Bali, 26-27 Juli 2019 .

Komunikasi adalah sarana untuk mengembangkan lingkungan dan perhutanan, mengkampanyekan isu-isu lingkungan sosial, serta memviralkannya.  Kegiatan ini turut mengundang kepala BPSKL Jabalnur, Kepala P3E Bali Nusra, Mahasiswa Magang Desa Wanagiri Kabupaten Buleleng, Pemenang Lomba Opini Kalpataru Milenial 2019, Kader Patasari, Kader Generasi Muda Desa Wanagiri, Ketua Yayasan PPLH Bali, Ketua Yayasan Wisnu, Ketua Yayasan Kayon. "Ada peraih kalpataru, ada pemenang lomba opini kalpataru milenial 2019 (Silvi Inda Lestari) diharapkan banyak bibit kalpataru yang muncul di Bali" ujar ketua panitia pendampingan role model kakom.

Acara ini dibuka langsung oleh direktur lingkungan hidup dan kehutanan bu Jo, panggilan akrabnya.
kemudian dilanjutkan oleh sambutan kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali terkait dengan dukungan Provinsi Bali dalam percepatan program perhutanan sosial. Adapula pemaparan terkait kondisi Lingkungan Hidup di Provinsi Bali (permasalahan dan solusi) yang disampaikan oleh kepala Dinas LH Provinsi Bali. Selanjutnya materi peran kanal komunikasi dalam pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang disampaikan oleh Kasubdit PJK Dit KL.

Acara kakom ini akan berlanjut hingga malam nanti dan dilanjutkan esok 27 Agustus 2019 di B Hotel Jalan Imam Bonjol Denpasar.
Semangat Kakom Milenial
Jadilah generasi milenial yang menjadi contoh baik bagi lingkungan.... Yukk mulai selamatkan lingkungan mu !!! #KanalKomunikasiMilenial
#KLHK
#JurnalisWarga2019
#SiapJadiKakomMilenial

LIP SLEEPING MASK NOERA

Gede Andika, Pelopor KREDIBALI di Era Pandemi

  Bali merupakan pulau indah yang memiliki budaya dan keanekaragaman. Pulau yang mempunyai pemandangan pantai eksotis. Begitu pun dengan pen...

Lip Sleeping Mask Noera by Reisha