Sabtu, 07 Oktober 2023

Gede Andika, Pelopor KREDIBALI di Era Pandemi

 


Bali merupakan pulau indah yang memiliki budaya dan keanekaragaman. Pulau yang mempunyai pemandangan pantai eksotis. Begitu pun dengan pendidikan putra – putri Bali dipersiapkan untuk memiliki prinsip dan integritas sehingga nantinya mereka tidak mengalami krisis karakter dan kepemimpinan.

Selaras dengan yang dilakukan oleh I Gede Andika Wira Teja, pemuda asal Bali ini memiliki rencana mulia untuk keberlangsungan pendidikan anak-anak kurang mampu di kampung halamannya, yang berada di Desa Pemuteran Kabupaten Buleleng, Bali.

Guna melancarkan aksi baiknya itu, Gede Andika merintis KREDIBALI (Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan) yang mengutamakan kursus Bahasa Inggris bagi anak-anak dari SD hingga SMP yang tidak bisa mengikuti kelas daring. Tidak seperti kursus pada umumnya, KREDIBALI ini hanya menerima siswa dengan bayaran sampah plastik.

Diketahui pada Maret 2020, Gede Andika saat itu bekerja di area Denpasar pulang ke kampung halamannya di Desa Pemuteran Kabupaten Buleleng. Setelah munculnya pandemi COVID-19 desa yang diapit oleh pegunungan dan laut itu menjadi sepi sehingga ia mulai bertanya-tanya seburuk inikah dampak COVID-19.

Sampai pada akhirnya Gede Andika menemukan fakta banyaknya anak yang tidak bisa mengikuti kegiatan sekolah yang dilakukan secara daring. Mengetahui fakta tersebut, ia mempunyai tekad untuk membatu anak-anak desa kurang mampu yang tak bisa mengikuti kelas daring karena tidak punya handphone dan kuota dengan merintis kursus Bahasa Inggris yang dinamai KREDIBALI.

KREDIBALI ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak yang berhak saja, yaitu dari keluarga kurang mampu. Mulai dari yang orang tuanya penerima bantuan sosial seperti PKH (program keluarga harapan) hingga BLT (bantuan langsung tunai), dan keluarga yang terkena dampak COVID-19 khususnya yang bekerja di sektor pariwisata.

Anak-anak tersebut diwajibkan membawa sampah plastik yang telah dipilah dari rumah masing-masing agar bisa mengikuti kursus Bahasa Inggris di KREDIBALI. Kemudian anak-anak akan disesuaikan kelasnya berdasarkan kemampuan masing-masing. Kelasnya sendiri diadakan setiap hari Minggu yang mana terdiri dari kelas basic, junior dan general. Untuk pengajarnya sendiri ada 6 orang termasuk Gede Andika, dan tak jarang ada relawan yang membantu mengajar.

Gede Andika mengungkapkan bahwa pelajaran Bahasa Inggris di KREDIBALI gunanya untuk jangka panjang anak-anak di dunia pariwisata. Tidak hanya belajar hard skill, di KREDIBALI anak-anak juga diajarkan soft skill seperti kepedulian lingkungan dengan memilah sampah dan empati terhadap sesama dengan menukarkan sampah plastik yang dibawa anak-anak ke Plastic Exchange yang nantinya ditukar menjadi beras, lalu berasnya diberikan kepada lansia yang kurang mampu.

Berkat inovasinya tersebut, I Gede Andika Wira Teja pun berhasil menerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra Indonesia sebagai Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19.

Bukan hanya kemampuan bahasa Inggris anak-anak yang meningkat, berbagai perubahan juga terasa setelah adanya KREDIBALI. Salah satunya semakin pahamnya para orang tua tentang pentingnya memilah sampah setelah diberitahu oleh anak-anak yang belajar di KREDIBALI.

Lebih lanjut, pada akhir tahun 2021, ada 412 kg sampah terpilah yang dikirim ke Plastic Exchange, sebanyak 147 lansia mendapat bantuan beras, sebanyak 24 persen dari jumlah 225 siswa telah mempunyai kamus, dan juga 71 persen siswa akhirnya punya buku terpisah untuk semua mata pelajaran.

Pemuda berusia 23 tahun ini juga membuktikan jika menyebarkan kebaikan, maka kebaikan itu akan datang dari berbagai penjuru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIP SLEEPING MASK NOERA

Gede Andika, Pelopor KREDIBALI di Era Pandemi

  Bali merupakan pulau indah yang memiliki budaya dan keanekaragaman. Pulau yang mempunyai pemandangan pantai eksotis. Begitu pun dengan pen...

Lip Sleeping Mask Noera by Reisha