Selasa, 12 November 2019

Transportasi Keren Jadi Daya Dukung Ekonomi Dan Pariwisata Indonesia


  Kemajuan terdapat pada pelaksanaan pembangunan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur penunjangnya, terutama infrastruktur transportasi, yang mencakup jalan raya, sungai, laut, udara dan jalan KA. Pada awalnya, peran transportasi lebih pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat untuk mengakomodasi aktivitas sosial, kesehatan, politik dan ekonomi masyarakat. Lebih lanjut, sistem transportasi berperan sebagai fasilitas bagi sistem produksi dan investasi yang memberikan dampak positif bagi kondisi ekonomi. Lebih jauh dari sisi makro ekonomi, transportasi memegang peranan strategis dalam upaya meningkatkan PDB nasional, karena sifatnya sebagai derived demand, yang artinya apabila penyediaan transportasi meningkat akan memicu kenaikan angka PDB. Merujuk pada riset yang dilakukan oleh Lembaga Manajemen FEUI terhadap perkembangan kontribusi transportasi terhadap PDB tahun 2006, menunjukkan kontribusi yang cukup besar dari transportasi terhadap perekonomian nasional dengan sumbangan terbesar adalah dari transportasi jalan raya (Rp. 81,49 triliun), diikuti transportasi laut (Rp. 16,120 triliun), transportasi udara (Rp. 14,685 triliun), transportasi sungai (Rp. 4,501 triliun), dan transportasi kereta api (Rp. 1,345 triliun). Sementara itu, perkiraan pada tahun 2015, diperkirakan besar kontribusi transportasi jalan raya (Rp. 463,058 triliun), transportasi laut (Rp. 129,963 triliun), transportasi udara (Rp. 62,214 triliun), transportasi sungai (Rp. 24,708 triliun), dan transportasi kereta api (Rp. 4,965 triliun).

  Maka demi mewujudkan pembangunan transportasi yang unggul, dibangunlah transportasi massal berbasis rel yang telah dihadirkan kembali sebagai infrastruktur vital transportasi Indonesia. Pembangunan perkeretaapian sebagai transportasi massal sudah menjadi komitmen bersama. Dengan adanya transportasi yang baik dapat menjadi indikator dari keberhasilan suatu pembangunan, kebijakan perbaikan dan perubahan wajah perkeretaapian nasional telah dikedepankan serta masuk dalam agenda Presiden 2015-2019 yang mengembangkan pola transportasi massal, jaringan kereta api di sejumlah wilayah secara terintegrasi, berimbang, aman, nyaman, merata, dan efisien. Keunggulan kinerja transportasi yang ada juga menunjang sektor pariwisata. Salah satu unsur strategis dalam aktivitas kepariwisataan adalah sektor transportasi. Melihat struktur sistem pariwisata yang dikemukakan oleh Lepier dalam cooper et al (1993). Tansportasi merupakan media dalam membawa wisatawan dari daerah asal menuju destinasi wisata. Indonesia merupakan tujuan wisata bagi wisatawan asal Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Hongkong, Timur Tengah, Eropa dan Amerika. Tentu dapat dibayangkan bagaimana mereka bisa mencapai Indonesia tanpa moda transportasi. Disisi lain, kondisi geografi Indonesia mempunyai lingkup sebagai negara kepualauan dan memiliki banyak gunung membuat transportasi mengambil bagian penting dalam menghubungkan antar wilayah di Indonesia. Dengan demikian dapat menyokong keandalan transportasi untuk mendukung ekonomi pariwisata di Indonesia.

  Seperti kita ketahui bersama, Bali menjadi pintu gerbang dunia pariwisata dan berkontribusi menyumbang devisa di Indonesia sehingga perlu kolaborasi antara pemerintah dan stakeholder yang ada di Bali. Guna dukung kemajuan pelayanan secara kuantitas dan kualitas, maka moda transportasi perlu dibenahi dan adanya inovasi dengan menggandeng generasi milenial yang kerap memiliki ide-ide cemerlangnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi saat ini, persebaran destinasi pariwisata indonesia berada menyebar di lintas pulau dan menggunakan transportasi yang beragam. Pada penetapan target 20 juta wisman pada tahun 2019 bukan hanya sekedar untuk promosi pariwisata saja, melainkan juga untuk menyiapkan segalanya, antara lain penerbangan langsung ke destinasi, bandara di destinasi yang bersangkutan (baik daya tampung terminal, fasilitas dan pelayanan pendaratan), penyebarannya antar destinasi yang notabene tersebar antar pulau, akomodasi di destinasi, transportasi lokal, serta penyediaan sumberdaya manusia yang memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya di bidang yang berkaitan, dan lain-lain. Perlunya sinergi dari semua elemen masyarakat dengan turut terlibat langsung berpartisipasi mewujudkan transportasi yang unggul demi dukung ekonomi dan pariwisata lebih maju lagi tanpa merusak ekosistem dan nilai-nilai luhur di tempat wisata tersebut.



#LombaMenulisBlogKemenhub2019
#Kemenhub
#TransportasiUnggulIndonesiaMaju


IG          : kemenhub151
Website : dephub.go.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIP SLEEPING MASK NOERA

Gede Andika, Pelopor KREDIBALI di Era Pandemi

  Bali merupakan pulau indah yang memiliki budaya dan keanekaragaman. Pulau yang mempunyai pemandangan pantai eksotis. Begitu pun dengan pen...

Lip Sleeping Mask Noera by Reisha