Indah-az-zahrah-Muslimah-Zero-Lifestyle Solidaritas Peduli Jilbab Bali (SPJ-Bali) merupakan wadah dakwah bagi para muslimah dalam membumikan jilbab syar’i ke seantero negeri. Pada kesempatan yang membahagiakan, SPJ Bali menggandeng organisasi lain yakni FSLDK dan Yuk Ngaji Bali kemudian mengundang dari PPPE Bali Nusra Bu Laksmi Wiratini dan Ustadzah Baiq Cindy dalam acara ‘Kajian Cinta Lingkungan’ dengan mengusung tema “Muslimah Zero Waste Lifestyle” yang diadakan di Masjid An-Nur Jalan Diponegoro Denpasar pagi hingga menjelang adzan sholat dhuhur berkumandang. Peserta yang hadir menyambut dengan suka cita kajian ini diadakan. Tujuan diadakannya kajian cinta lingkungan adalah menumbuhkan rasa peka akan keadaan sekitar kita yakni lingkungan yang menjadi penopang kehidupan. Dihadiri lebih dari 30 muslimah yang berdomisili dari berbagai wilayah, misal dari Jimbaran, Denpasar, Tuban, bahkan hingga Singaraja sekalipun bertandang jauh-jauh berangkat pasca sholat subuh. Kedua pembicara menjelaskan bagaimana jenis sampah plastik, cara pemilahan, pengolahan, dan resiko serta dampak sampah plastik yang semakin banyak kita jumpai. Adapun penanganan sampah yakni, pertama pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan bank sampah, kedua pengelolaan sampah organik menjadi kompos dengan melakukan metode Takakura dan metode biopori.
Rasulullah SAW: "Islam itu bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih." (HR. Baihaqi).
Di Bali khususnya, telah di implementasikan Pergub Bali nomor 98 tahun 2018 tentang larangan menggunakan tas belanja berbahan plastik, dan ini sudah di sosialisasikan kepada para pedagang, pengusaha plastik, dan sejenisnya guna menekan produksi plastik sekali pakai yang dapat membahayakan dan merusak ekosistem lingkungan. Kini, masyarakat Bali mulai sadar dan beralih ke penggunaan tas belanja berbahan kain agar lebih ramah lingkungan. Motivasi inilah yang mendasari kepedulian individu akan lingkungan yang kian hari makin sengsara karena ulah tangan jahil manusia. Maka dari itu, edukasi seperti ini sangat perlu dan harus konsisten guna meregenerasi agent of change pejuang lingkungan melestarikan dan menjadi budidaya kearifan lokal. Poin penting yang disampaikan juga terhadap peranan manusia bagi lingkungan dan pengaruhnya, terdapat hubungan timbal balik atau aksi reaksi. Oleh karenanya, peduli terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan hal-hal kecil mulai dari membiasakan diri memilah sampah, mengurangi kantong plastik sekali pakai dan baru kemudian dapat di terapkan hpada orang terdekat kita.
Jadilah Muslimah yang memiliki lifestyle Zero Waste yang lillah agar menjadi salah satu sarana dakwah untuk mendapatkan Ridho Allah SWT. kalau kita bisa berbuat kebaikan, walau kecil, Mengapa tidak?