Di pagi yang cerah rasanya malas mulai menggeluti tubuh, namun pada Sabtu, 16 November 2019 di ruang pertemuan Balai Diklat Industri Denpasar sisternet mengadakan kegiatan sisternet UKM Go Online yang menggandeng xl axiata dan bloggercrony community. Kelas literasi digital ini bertujuan agar para sister yang hadir mumpuni secara kualitas dan kuantitas dalam dunia bisnis atau wirausaha. Kelas yang diselenggarakan mampu menjawab akan kegunaan media sosial yang berfaedah, menghasilkan pundi-pundi rupiah serta menjalin networking guna mengembangkan usaha kita.
Lalu, penyampaian dari ketiga pemateri rupanya menarik perhatian dan fokus peserta, terdapat tiga pembicara diantaranya, Tyas Windarti (CEO Bayi Banget Hijab), Wardah Fajri (Owner Digital Kreatif Hub & Founder Bloggercrony Community), dan Adelia Panjaitan (Sisternet-XL Axiata). Pemaparan materi yang ringkas namun dengan mudah dipahami. Acara sieternet kali ini berlangsung dari pukul 10.00-13.00 WITA, singkat sekali, namun perlu ada kelanjutan kelas literasi semacam ini di pulau dewata, guna mencerdaskan dan memanfaatkan peluang dengan tepat. Tyas, sapaan akrabnya, menjelaskan bagaimana
pengelolaan financial planning untuk UKM, dalam kesempatan ini peserta begitu antusias. Ternyata pembukuan dan manajemen gaji belum dikelola secara tepat guna, sehingga peserta tak canggung ketika Tyas ingin membredel catatan pembukuan peserta yang minimal sudah satu tahun berdiri. Dilanjutkan dengan Wardah yang memaparkan fungsi konten kreatif efektif medsos untuk UKM, bagaimana sesungguhnya kita bersosmed hanya untuk pencitraan, mengeluh-eluhkan follower dan like semata. Itu secara kebutuhan dasar manusia, akan tetapi kurang disadari adalah dengan medsos, kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui konten kreatif efektif misalnya saja, blog yang mengedukasi dunia pendidikan dan menambah cakrawala pengetahuan masyarakat serta mendukung UKM yang tengah dirintis. Berikutnya, terdapat Adelia yang memaparkan tentang peran perempuan dalam memajukan ekonomi digital, titik fokusnya ialah dengan adanya dunia digital sekarang ini, di mana memasuki revolusi industri 4.0 dengan segala persaingan dari para kompetitor yang begitu pesat dan ketat. Maka, sebagai sister yang melek digital perlu mengembangkan dan meningkatkan kapabilitas (upgrade) lagi sesuai bidang yang ditekuni. Peran perempuan begitu besar dan nyata, melahirkan generasi yang harapannya lebih cerdas, terampil di segala lini kehidupan guna menyokong ekonomi digital yang semakin heterogen.
Adapun kontribusi XL Axiata adalah menyediakan modul pintar bagi sisternet yang berisikan informasi, edukasi dalam bentuk konten video untuk para perempuan Indonesia. Sejatinya pembuatan ini disesuaikan dengan kebutuhan perempuan tanah air. Bentuk pengemasan yang singkat dan padat sehingga informasi dapat diakses dimanapun dan kapanpun melalui gadget anda. Modul pintar ini dijadikan pendamping belajar bagi Perempuan Indonesia. Modul pintar yang dapat diakses antara lain: ibu dan anak, literasi digital, entrepreneurship dan lainnya. Keseluruhan informasi tersebut dapat diakses melalui https://www.sisternet.co.id/modulpintar. Diperlukan pula kelas tatap muka agar mengetahui seberapa dalam kita memahami modul.
Adelia Panjaitan (Sisternet - XL Axiata) memberikan data terbaru yang dirilis oleh APJII pada 2018, menerangkan bahwa tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8%, dari total populasi dan diperkirakan masih terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun berikutnya dikarenakan melihat massifnya pertumbuhan teknologi dewasa ini. Sedangkan penetrasi internet di kawasan urban dan rural pun terus mengalami pertumbuhan yang relatif seimbang. Sementara itu, masih dari data yang sama menunjukkan bahwa penetrasi internet di kalangan ibu rumah tangga (IRT) di Indonesia baru mencapai 48,2%. Kondisi ini menjadi tantangan bagi XL Axiata untuk terus menghadirkan solusi kepada seluruh perempuan khususnya para ibu di Indonesia agar mampu adaptif, responsif dalam mengaplikasikan perkembangan teknologi digital saat ini ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu value. Sehingga harapan dari acara ini para sister sudah beranjak move on dari sosial media yang biasa saja menjadi luar biasa bernilai jual eknomis